Friday, 4 March 2016

Bahaya Kunyit Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Kunyit merupakan salah satu tanaman herbal yang dikenal kaya akan manfaatnya, tanaman ini sudah dimanfaatkan sebagai komposisi ramuan obat secara turun temurun sejak jaman dulu. Kunyit secara umum kita kenal dari bentuknya yang menyerupai tanaman herbal lain yaitu jahe, yang membedakannya adalah warna dan rasanya, jika jahe memiliki rasa yang pedas dan meninggalkan sensasi hangat jika di konsumsi, lain halnya untuk kunyit, kunyit memiliki warna kuning cerah pada dangingnya, dan rasanya agak sepat dan asam dan tak terlalu pedas. Selain digunakan sebagai herbal atau tanaman obat, ternyata kunyit juga banyak digunakan sebagai bahan kosmetik/kecantikan modern.
Tanaman yang memiliki nama latin (Curcuma longa) adalah tanaman asli dari daerah Asia Tenggara, yang menyebar luas ke Nusantara, Malaysia, bahkan sampai ke Afrika. 


Kamu tentu sudah gak asing lagi sama yang namanya jamu kan? yaaa jamu memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tak terkecuali jamu kunyit ini, kalau di Indonesia jamu dari kunyit lebih di kenal dengan nama jamu kunyit asem, hal ini karena jamu tersebut memang memiliki rasa yang asam, cocok buat diminum saat siang hari pas cuaca panas, dijamin bikin seger. Namun lebih sering jamu ini di konsumsi oleh perempuan yang sedang datang bulan atau haid, karena kandungan kurkuminoid atau senyawa obatnya dapat meluruhkan darah dan mencairkan darah menstruasi.

Tapi kali ini kita tidak membahas tentang menstruasi yaa, tema yang kita angkat kali ini adalah tentang bahaya bahaya jamu kunyit untuk ibu hamil. Memang hal ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan para ibu dan dokter ahli kandungan, karena banyak mitos dan larangan bagi para ibu yang dalam kondisi mengandung serta menyusui.

1. Gangguan pada lambung


Seperti yang kita ketahui secara umum, ibu dalam masa mengandung rentan terhadap beberapa jenis makanan, termasuk makanan yang pedas, mengkonsumsi cabai snagt tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Karena kunyit ini juga mengandung rasa pedas, walaupun tas sepedas cabai, nmaun jika ibu hamil mengkonsumsi kunyit dalam jumlah yang bayak akan berakibat gangguan pada lambung.
untuk menetralisir hal ini maka perbanyaklah minum air putih hangat, air putih hangat dapat secara cepat melarutkan rasa pedas di mulut dan perut. 

2. Menurunkan efek kemoterapi


Sebaiknya bagi para ibu hamil jangan sekali-kali mengkonsumsi kunyit maupun supelmen yang berbahan kunyit dalam jumlah banyak, karena menurut beberapa penelitian dokter mengatakan mengkonsumsi kunyit saat dalam rawatan kemoterapi akan mengakibatkan beberapa efek terhadap janin. Demi kesehatan janin anda, sebaiknya jangan sembarangan memilih makanan, karena tak hanya anda yang mencerna makanan tersebut, si jabang bayi juga makan dari apa yang kalian makan.

3. Merangsang rahim

Kunyit, seperti kita ketahui di atas tadi bisa membuat darah menstruasi menjadi cair atau tak menggumpal, hal ini bisa membantu untuk perempuan yang sedang dalam keadaan haid, namun mengkonsumsi kunyit pada perempuan yang hamil sangat tak dianjurkan, karena ternyata kunyit dapat mjerangsang rahim sehingga memicu pendarahan.

Sebaiknya berhati-hati saat memilih obat supelmen bagi ibu hamil, baca secara lengkap komposisi atau bahan yang digunakan dalam obat tersebut, mengkonsumsi kunyit pada ibu hamil pada umumnya boleh saja, namun perlu diperhatikan, jangan terlalu banyak, jika tek ingin terkena efek sampingnya.

4. Susah diserap tubuh

Kunyit ternyata susah diserap oleh tubuh, maka buat para ibu hamil, sekali lagi berhati-hatilah memilih obat. Jika hendak memilih obat, sebaiknya pilihlah obat yang mengandung piperin, piperin akan meluruhkan beberpa zat kimia yang susah larut atau sulit diserap oleh tubuh. 

Masih banya orang yang ternyata belum mengetahui bahaya dari mengkonsumsi kunyit bagi ibu hamil, untuk itu diperlukan kesiagaan dan pengetahuan lebih mengenai berbagai macam makanan atau obat agar calon bayi tetap dalam keadaan sehat.
semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan, khususnya bagi para calon ibu berserta janinnya.

Artikel Terkait

Comments
0 Comments


EmoticonEmoticon